Senin, 11 Juni 2012

Kalimat Mayor dan Minor


a.       Kalimat mayor
Kalimat mayor adalah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur inti.
Contoh:          Amir mengambil buku itu.
Arif ada di laboratorium.
Kiki pergi ke Bandung.
Ibu segera pergi ke rumah sakit menengok paman, tetapi ayah menunggu kami di rumah Rati karena kami masih berada di sekolah.
b.       Kalimat Minor
Kalimat minor adalah kalimat yang hanya mengandung satu unsur inti atau unsur pusat. 
    Contoh:          Diam!
Sudah siap?
Pergi!
Yang baru!
Kalimat-kalimat di atas mengandung satu unsur inti atau unsur pusat.
Contoh: Amir mengambil.
Arif ada.
Kiki pergi
Ibu berangkat-ayah menunggu.
Karena terdapat dua inti, kalimat tersebut disebut kalimat mayor.
5. Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat berisikan gagasan pembicara atau penulis secara singka, jelas, dan tepat.
Jelas      : berarti mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.
Singkat  : hemat dalam pemakaian atau pemilihan kata-kata.
Tepat     : sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.
Kalimat Tidak Efektif
Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat yang terdapat pada kalimat efektif.
Sebab-Sebab Ketidakefektifan Kalimat
1.       kontaminasi= merancukan 2 struktur benar  1 struktur salah
contoh:
-        diperlebar, dilebarkan  diperlebarkan (salah)
-        memperkuat, menguatkan  memperkuatkan (salah)
-        sangat baik, baik sekali  sangat baik sekali (salah)
-        saling memukul, pukul-memukul  saling pukul-memukul (salah)
-        Di sekolah diadakan pentas seni. Sekolah mengadakan pentas seni  Sekolah mengadakan pentas seni (salah)
2.       pleonasme= berlebihan, tumpang tindih
contoh :
-        para hadirin (hadirin sudah jamak, tidak perlu para)
-        para bapak-bapak (bapak-bapak sudah jamak)
-        banyak siswa-siswa (banyak siswa)
-        saling pukul-memukul (pukul-memukul sudah bermakna ‘saling’)
-        agar supaya (agar bersinonim dengan supaya)
-        disebabkan karena (sebab bersinonim dengan karena)
3.       tidak memiliki subjek
contoh:
-        Buah mangga mengandung vitamin C.(SPO) (benar)
-        Di dalam buah mangga terkandung vitamin C. (KPS) (benar) ??
-        Di dalam buah mangga mengandung vitamin C. (KPO) (salah)
4.       adanya kata depan yang tidak perlu
-        Perkembangan  daripada teknologi informasi sangat pesat.
-        Kepada siswa kelas I berkumpul di aula.
-        Selain daripada bekerja, ia juga kuliah.
5.       salah nalar
-        waktu dan tempat dipersilahkan. (Siapa yang dipersilahkan)
-        Mobil Pak Dapit mau dijual. (Apakah bisa menolak?)
-        Silakan maju ke depan. (maju selalu ke depan)
-        Adik mengajak temannya naik ke atas. (naik selalu ke atas)
-        Pak, saya minta izin ke belakang. (toilet tidak selalu berada di belakang)
-        Saya absen dulu anak-anak. (absen: tidak masuk, seharusnya presensi)
-        Bola gagal masuk gawang. (Ia gagal meraih prestasi) (kata gagal lebih untuk subjek bernyawa)
6.       kesalahan pembentukan  kata
-        mengenyampingkan seharusnya mengesampingkan
-        menyetop seharusnya menstop
-        mensoal seharusnya menyoal
-        ilmiawan seharusnya ilmuwan
-        sejarawan seharusnya ahli sejarah
7.       pengaruh bahasa asing
-        Rumah di mana ia tinggal … (the house where he lives …) (seharusnya tempat)
-        Sebab-sebab daripada perselisihan … (cause of the quarrel) (kata daripada dihilangkan)
-        Saya telah katakan … (I have told) (Ingat: pasif persona) (seharusnya telah saya katakan)
8.       pengaruh bahasa daerah
-        … sudah pada hadir. (Jawa: wis padha teka) (seharusnya sudah hadir)
-        … oleh saya. (Sunda: ku abdi) (seharusnya diganti dengan kalimat pasif persona)
-        Jangan-jangan … (Jawa: ojo-ojo) (seharusnya mungkin)
.
E.       Konjungsi
Konjungsi antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf.
Konjungsi atau kata sambung adalah kata-kata yang menghubungkan bagian-bagian kalimat, menghubungkan antarkalimat, antarklausa, antarkata, dan antarparagraf.
1.        Konjungsi antarklausa
a.       Yang sederajat: dan, atau, tetapi, lalu, kemudian.
b.       Yang tidak sederajat: ketika, bahwa, karena, meskipun, jika, apabila.
2.        Konjungsi antarkalimat: akan tetapi, oleh karena itu, jadi, dengan demikian.
3.       Konjungsi antarparagraf: selain itu, adapun, namun.

Saif

Blog Entri
May 27, '08 12:19 PM
untuk semuanya
 
FRASA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar