BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Bahasa Indonesia mempunyai ragam lisan dan tulisan yang kedua-duanya
digunakan dalam situasi formal dan non formal. Sehingga guru harus selayaknya
memperkenalkan bahasa Indonesia kepada siswa. Kita hidup dalam abad informasi
setiap hari informasi mengalir sangat deras, baik melalui media massa
elektronik maupun cetak atau sarana lainnya. Salah satu penyampaian informasi
yang bertahan lama dan berjangkauan luas adalah melalui bacaan. Oleh karena
itu, guru dan peserta didik dituntut untuk mempunyai kemampuan membaca.
Membaca merupakan kunci pembuka cakrawala ilmu pengetahuan dan informasi
lainnya. Bahkan dalam PP No. 19 Tahun 2005 tentang Sumber Pendidikan Nasional
khususnya dalam Bab V bahwa kompetensi lulusan pasal 25 ayat (3) disebutkan
bahwa kompetensi lulusan untuk mata pelajaran bahasa menekankan pada kemampuan
membaca dan menulis yang sesuai dengan jenjang pendidikan.
Membaca adalah bagian terpadu dari kemampuan berbahasa. Dalam kegiatan
membaca di atas, guru seharusnya perlu menyusun tujuan membaca. Di samping itu,
diperlukan metode membaca yang menggambarkan bagaimana pembaca memproses bacaan
sehingga memperoleh pemahaman terhadap bacaan tersebut. Salah satu metode
pembelajaran membaca yang dapat diterapkan yakni penerapan metode pembelajaran
membaca SQ3R (Survey, Question, Read,
Recite, Review).
Penggunaan metode membaca SQ3R diharapkan dapat merangsang siswa melalui
kegiatan membaca, mencintai kegiatan membaca dan pada akhirnya dapat
meningkatkan prestasi siswa.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengangkat judul “Metode SQ3R dalam
Pembelajaran Membaca Pemahaman Bahasa Indonesia”.
1.2
Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan dalam makalah ini
adalah “Bagaimanakah membaca pemahaman dengan menggunakan metode membaca SQ3R
dalam pembelajaran bahasa Indonesia”?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan
penggunaan metode membaca pemahaman SQ3R dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
1.4
Manfaat
Hasil makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik antara lain :
1.
Bagi siswa dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman
serta mampu menerapkan metode membaca SQ3R dalam meningkatkan kemampuan membaca
pemahaman.
2.
Bagi guru, khususnya guru bahasa Indonesia dapat
menerapkan metode membaca SQ3R sebagai salah satu alternatif metode
pembelajaran dalam upaya peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa.
3.
Bagi penulis dapat menambah dan memperluas wawasan
tentang penerapan metode membaca SQ3R sebagai upaya peningkatan kemampuan membaca
pemahaman.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Membaca
Membaca merupakan interaksi
dengan bahasa yang telah diubah menjadi cetakan dan hasil interaksi dengan
bahasa cetak. Kemampuan membaca berhubungan erat dengan kemampuan berbahasa
lisan. Hal ini dikarenakan, membaca itu merupakan suatu proses yang aktif dan
berlanjut yang dipengaruhi secara langsung oleh interaksi seseorang dengan
lingkungannya.
Ada tiga kelompok yang
menjelaskan tentang definisi membaca. Kelompok pertama menjelaskan bahwa
membaca sebagai tafsiran terhadap pengalaman secara umum. Frank Jennings (1965)
sebagai wakil kelompok ini berpandangan bahwa membaca dimulai dengan pengenalan
terhadap peristiwa yang berulang-ulang datang. Membaca dimulai dengan penataan
tanda-tanda yang dimiliki oleh benda tertentu.
Kelompok kedua, membaca merupakan
penafsiran atau lambang-lambang grafis. Rudolf Flesch(1955) memandang bahwa
membaca sebagai kegiatan memperoleh makna dari berbagai gabungan huruf. Anak
yang diajari mengenal makna yang dimiliki oleh setiap huruf akan sampai pada
kemampuan membaca.
Makna membaca bagi kelompok
ketiga adalah gabungan defines dari kedua kelompok tersebut. Wakil kelompok
ketiga, Ernest Horn (1937) memandang membaca sebagai kegiatan yang meliputi
berbagai proses pendekatan sempurna dan pelestarian makna melalui penggunaan
kertas tertulis.
Miles Tinker dan
ConstanceMcCullough (1962) memandang membaca sebagai kegiatan yang mengenali
lambang-lambang tertulis atau lambang percetak yang berperan sebagai stimuli
untuk mengingat makna yang dibangun berdasar pada pengalaman yang lalu dan
penyusunan makna baru dengan jalan memanipulasi konsep-konsep yang telah
dimiliki pembaca.
Berdasarkan
pengertian para ahli yang dikemukakan di atas, maka pengertian membaca adalah
proses pengolahan bacaan secara kritis-kreatif yang dilakukan pembaca untuk
memperoleh pemahaman menyeluruh tentang bacaan itu, yang diikuti oleh penilaian
terhadap keadaan, nilai, fungsi, dan dampak bacaan itu.
Berdasarkan substansinya, pengertian membaca itu dapat diklasifikasikan
menjadi tiga golongan yaitu :
1.
Pengertian sederhana, yaitu pengertian yang memandang
membaca sebagai proses pengenalan simbol-simbol tertulis bermakna.
2.
Pengertian agak luas, yaitu pengertian yang memandang
membaca sebagai proses memahami bacaan.
3.
Pengertian luas, yaitu pengertian yang memandang
membaca sebagai proses mengolah bacaan, yaitu memaknai bacaan secara mendalam,
meliputi proses memberikan reaksi kritis-kreatif terhadap bacaan itu.
2.2
Pengertian Metode Membaca SQ3R
Membaca SQ3R merupakan suatu metode membaca yang sangat baik untuk
kepentingan membaca secara intensif dan rasional. Metode membaca studi ini
dianjurkan oleh seorang guru besar psikologi dari Ohio State University, yaitu Prof. Francis P. Robinson tahun 1941.
Metode ini merupakan salah satu metode membaca yang makin lama makin dikenal
orang dan banyak digunakan. Kegiatan membaca dengan menggunakan metode membaca
SQ3R mencakup lima langkah sebagai berikut :
1.
Survey
(penelaahan pendahuluan)
2.
Question
(bertanya)
3.
Read (membaca)
4.
Recite
(menguraikan kembali)
5.
Review
(mengulang kembali)
Manfaat secara umum metode ini adalah membantu siswa untuk mengambil
sikap bahwa buku yang akan siswa baca tersebut sesuai keperluan atau kebutuhan
atau tidak. Metode ini bertujuan untuk membekali siswa dengan suatu pendekatan
sistematis terhadap jenis-jenis membaca. Tujuan tersebut mencerminkan bekal
untuk keperluan peningkatan cara belajar sistematis, efektif dan efisien.
Metode membaca SQ3R diawali dengan membangun gambaran umum tentang bahan yang
dipelajari, menumbuhkan pertanyaan dari judul/sub judul suatu bab dan
dilanjutkan dengan membaca untuk mencari jawaban dari pertanyaan.
2.3
Langkah-Langkah Metode Membaca SQ3R
Menurut Robinson dalam (Mintowati, 2002: 21) teknik membaca SQ3R terdiri
atas lima langkah yakni survey, question, read, recite dan review.
Kegiatan membaca SQ3R terlebih dahulu kita survey bacaan untuk
mendapatkan gagasan umum apa yang akan kita baca. Kemudian kita mengajukan
berbagai pertanyaan pada diri sendiri, kita berharap jawabannya terdapat dalam
bacaan tersebut. Secara lengkap kelima langkah dalam SQ3R dijelaskan sebagai
berikut ini :
Langkah 1 :
S-Survey
Survey atau prabaca adalah teknik untuk mengenal bahan sebelum membaca
secara lengkap untuk mengenal organisasi dan ikhtisar umum. Anda bisa
melihat-lihat judul, subjudul dan sebagainya.
Langkah 2 :
Q-Question
Pada saat survey, anda juga bisa mengajukan pertanyaan tentang isi
bacaan, misalnya dengan mengubah judul atau subjudul menjadi kalimat tanya. Anda
bisa menggunakan kata siapa, apa, kapan, dimana, mengapa, bagaimana.
Langkah 3 :
R-Read
Setelah melakukan survey dan mengajukan pertanyaan, barulah Anda membaca
keseluruhan bahan bacaan. Jadi, membaca merupakan langkah ketiga. Baca bagian
demi bagian sambil anda mencari jawaban atas pertanyaan yang telah anda lakukan
pada langkah 2. Pada tahap ini, konsentrasikan diri untuk mendapatkan ide pokok
dan detail penting.
Langkah 4 :
R-Recite
Setiap selesai membaca suatu subjudul, berhentilah sejenak. Coba jawab
pertanyaan atau sebutlah hal-hal penting bagian tersebut. Bila perlu, buatlah
catatan seperlunya. Bila belum paham, ulangi membaca bagian tersebut sekali
lagi.
Langkah 5 :
R-Review
Setelah membaca seluruh bahan, ulangi untuk menelusuri kembali judul,
subjudul dan bagian-bagian penting lainnya. Langkah ini berguna untuk membantu
daya ingat, memperjelas pemahaman dan juga untuk mendapatkan hal penting yang
terlewatkan.
2.4
Penerapan Metode SQ3R Dalam Pembelajaran Membaca
Pembelajaran membaca pemahaman merupakan suatu proses pembelajaran
membaca yang menitikberatkan pada penguasaan teks atau pemahaman teks yang
dibaca serta kemampuan siswa dalam menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan
oleh guru.
Dewasa ini banyak teknik yang dilakukan untuk dapat membaca dengan baik
yakni membaca dengan benar-benar memahami isi bacaan. Dari sejumlah teknik membaca
yang ada, SQ3R merupakan teknik membaca pemahaman yang banyak dikenal dan lazim
digunakan dalam membaca studi. Meskipun teknik SQ3R merupakan suatu teknik atau
strategi membaca buku yang terutama ditujukan untuk kepentingan studi, namun
juga dapat diterapkan untuk kepentingan strategi atau teknik pengajaran pembaca
di sekolah, terutama siswa-siswa yang sudah tergolong pembaca tingkat lanjut.
Hal ini penting dilakukan mengingat kegiatan akademik siswa dalam kaitannya
pencapaian prestasi belajar akan sangat didukung oleh keterampilannya dalam
membaca, khususnya membaca buku-buku acuan yang merupakan teks untuk
masing-masing bidang studi (Harjasujana, 1996/1997 : 210).
Adapun proses penerapan teknik SQ3R dalam kegiatan pembelajaran membaca
pemahaman adalah sebagai berikut :
1.
Persiapan perencanaan pembelajaran dengan teknik SQ3R
dilakukan dengan cara :
a.
Mempersiapkan dan memberikan motivasi kepada siswa.
b.
Apersepsi
c.
Menerapkan tujuan pembelajaran
d.
Menyusun persiapan pelaksanaan pembelajaran.
2.
Pelaksanaan pembelajaran dengan teknik SQ3R dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a.
Persiapan teknik SQ3R dilakukan dengan langkah-langkah
:
1.
Menyiapkan sebuah wacana dan paragraf yang utuh, logis
dan bermakna.
2.
Membagikan lembar kerja sesuai contoh.
b.
Kegiatan inti dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1.
Menjelaskan proses dan manfaat membaca dengan teknik
SQ3R.
2.
Membaca wacana dan paragraf yang telah disiapkan.
3.
Berlatih menerapkan langkah-langkah pembelajaran SQ3R
berdasarkan contoh yang ada.
c.
Tindak lanjut : setelah langkah awal dan kegiatan inti
dilaksanakan, kemudian dilakukan tindak lanjut yaitu : memberikan pengayaan
berupa pemberian tugas yang sama (dengan bahan yang berbeda) yaitu mengerjakan
langkah-langkah SQ3R yang kemudian ditanyakan kembali pada pertemuan
selanjutnya (Harjasujana, 1996/1997 : 213).
Adapun skenario proses belajar mengajar pembelajaran membaca pemahaman
yakni memahami teks bacaan dengan menggunakan teknik SQ3R adalah sebagai
berikut :
Langkah (1) Apersepsi
Pada awal proses pembelajaran, guru hendaknya menciptakan suatu kondisi
agar anak didiknya dalam keadaan siap
belajar, karena kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah berkenaan
dengan membaca pemahaman yakni memahami teks bacaan.
Langkah (2) Melakukan Survey
Langkah ini dilakukan siswa untuk memperoleh informasi awal tentang
bacaan yang dihadapinya, yakni melihat judul teks bacaan tersebut, mengetahui
siapa Penulisnya, dan melihat berapa jumlah halaman teks bacaan tersebut. Hal
ini digunakan untuk membantu siswa dalam memperoleh gambaran umum tentang bahan
bacaan yang dihadapinya. Dengan melihat bagian-bagian tersebut siswa akan
menentukan sikap untuk melakukan tindakan selanjutnya.
Langkah (3) Latihan
Membuat Pertanyaan
Latihan membuat pertanyaan berdasarkan masukan dan informasi awal yang
diperoleh dari hasil penjajakan pada saat melakukan survey. Pertanyaan
ini dapat berfungsi sebagai pemandu dalam kegiatan membaca yang sesungguhnya.
Langkah (4) Membaca
Kegiatan membaca teks dilakukan siswa secara mandiri, setiap siswa dibagi
teks bacaan dan diminta untuk membaca teks bacaan itu. Kegiatan membaca
mula-mula dilakukan secara bertahap dibawa bimbingan dan instruksi dari guru.
Kemudian siswa diminta untuk memeriksa daftar pertanyaan yang telah dibuat dan
mencocokkan dengan isi bacaan untuk mencari jawabannya. Untuk kegiatan membaca
selanjutnya, diserahkan kepada masing-masing siswa dengan batas waktu yang telah
ditentukan. Setiap siswa mempunyai daftar pertanyaan khusus yang telah dibuat
dalam buku catatan.
Langkah (5) Mencatat
Jawaban Pertanyaan
Setelah kegiatan membaca dianggap tuntas, selanjutnya diikuti oleh
penceritaan kembali hasil bacaan. Sebagai tolak ukur, siswa dapat memanfaatkan
pertanyaan-pertanyaan yang dibuatnya sebagai pemandu penceritaan hasil bacaan.
Pembuatan hasil bacaan merupakan suatu yang penting untuk menindaklanjuti
kegiatan membaca pemahaman. Hal yang harus diingatkan kepada siswa adalah bahwa
dalam penceritaan kembali hasil bacaan hendaknya menggunakan kata-kata sendiri
setelah penulisan hasil bacaan sudah dilakukan, dapat menilai seberapa jauh
kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan. Jika siswa sudah merasa yakin
dirinya dapat memahami teks bacaan yang
dibacanya, kegiatan dapat dilanjutkan dengan pembahasan jawaban untuk deretan
pertanyaan.
Langkah (6) Meninjau
Ulang Kembali Isi Bacaan
Langkah ini merupakan langkah penutup pelajaran. Sebelum menutup
pelajaran, guru dan siswa secara bersama memeriksa ulang bagian-bagian bacaan
yang dianggap penting, mulai dari pertama sampai akhir. Hal ini dilakukan untuk
menyegarkan kembali ingatan dan pemahaman terhadap hasil bacaan.
Penekanan pada teknik SQ3R ini mencakup lima hal yaitu : 1) penelaahan
isi bacaan secara lengkap; 2) kemampuan memahami tema bacaan; 3) kemampuan
menjawab pertanyaan sehubungan dengan isi bacaan; 4) kemampuan mengevaluasi isi
bacaan; 5) kemampuan menceritakan kembali isi bacaan.
2.5
Manfaat Metode Membaca SQ3R
Membaca SQ3R memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut :
1.
Dengan mensurvei buku terlebih dahulu, kita akan
mengenal organisasi tulisan dan memperoleh kesan umum dari buku. Hal itu akan
mempercepat pemahaman terhadap buku tersebut.
2.
Pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun tentang apa
yang kita baca akan membangkitkan keingintahuan dan membantu untuk membaca
dengan tujuan mencari jawaban penting (relevan).
3.
Dapat melakukan/kegiatan membaca secara lebih cepat
karena dipandu oleh langkah-langkah sebelumnya, yaitu mensurvei buku dan
menyusun pertanyaan tentang bacaan.
4.
Catatan-catatan tentang buku yang dibaca dapat membantu
memahami secara tepat dan membantu ingatan kita.
5.
Melalui langkah terakhir, yaitu review, kita akan memperoleh penguasaan bulat dan menyeluruh atas
bahan yang kita baca.
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dikemukakan, maka kesimpulan
dalam hasil makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Membaca merupakan proses mengolah bacaan, yakni
memaknai secara mendalam, meliputi proses memberikan reaksi kritis-kreatif
terhadap bacaan.
2.
Metode membaca SQ3R merupakan singkatan dari lima
langkah-langkah dalam mempelajari teks atau buku yang terdiri dari (1) survey (meninjau), (2) question (bertanya), (3) read (membaca), (4) recite (menuturkan), (5) review
(mengulang).
3.
Manfaat metode membaca SQ3R ini membantu siswa untuk mengambil
sikap bahwa buku yang akan dibaca tersebut sesuai keperluan / kebutuhan atau
tidak.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut :
1.
Guru perlu menerapkan metode membaca SQ3R dalam
pembelajaran sebagai upaya peningkatan
pemahaman membaca siswa.
2.
Perlunya menerapkan metode membaca SQ3R dalam kehidupan
sehari-hari kita guna untuk meningkatkan pemahaman membaca.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, A. 1994. Kebahasaan Umum.
Jakarta.: Rineka Cipta
Dwija Iswara, Prana dan Ahmad Slamet. 1996/1997. Kebahasaan dan
Membaca dalam Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud.
Harjusujana. 1996/1997. Membaca 2. Jakarta : Depdikbud.
Laksono, Kisyani, 2008. Membaca 2. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Pedoman Umum Ejaan yang
Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentuk Istilah
wah sangat membantu tugas saya
BalasHapusshare lagi ya materi tentang yg lain
malam bisa minta info ga dimana ada buku SQ3R ini? terimakasih
BalasHapus