Senin, 11 Juni 2012

SQ3R


BAB  I
PENDAHULUAN

1.1    Latar  Belakang
Bahasa Indonesia mempunyai ragam lisan dan tulisan yang kedua-duanya digunakan dalam situasi formal dan non formal. Sehingga guru harus selayaknya memperkenalkan bahasa Indonesia kepada siswa. Kita hidup dalam abad informasi setiap hari informasi mengalir sangat deras, baik melalui media massa elektronik maupun cetak atau sarana lainnya. Salah satu penyampaian informasi yang bertahan lama dan berjangkauan luas adalah melalui bacaan. Oleh karena itu, guru dan peserta didik dituntut untuk mempunyai kemampuan membaca.
Membaca merupakan kunci pembuka cakrawala ilmu pengetahuan dan informasi lainnya. Bahkan dalam PP No. 19 Tahun 2005 tentang Sumber Pendidikan Nasional khususnya dalam Bab V bahwa kompetensi lulusan pasal 25 ayat (3) disebutkan bahwa kompetensi lulusan untuk mata pelajaran bahasa menekankan pada kemampuan membaca dan menulis yang sesuai dengan jenjang pendidikan.
Membaca adalah bagian terpadu dari kemampuan berbahasa. Dalam kegiatan membaca di atas, guru seharusnya perlu menyusun tujuan membaca. Di samping itu, diperlukan metode membaca yang menggambarkan bagaimana pembaca memproses bacaan sehingga memperoleh pemahaman terhadap bacaan tersebut. Salah satu metode pembelajaran membaca yang dapat diterapkan yakni penerapan metode pembelajaran membaca SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review).
Penggunaan metode membaca SQ3R diharapkan dapat merangsang siswa melalui kegiatan membaca, mencintai kegiatan membaca dan pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi siswa.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengangkat judul “Metode SQ3R dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Bahasa Indonesia”.
1.2    Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan dalam makalah ini adalah “Bagaimanakah membaca pemahaman dengan menggunakan metode membaca SQ3R dalam pembelajaran bahasa Indonesia”? 
1.3    Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan metode membaca pemahaman SQ3R dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
1.4    Manfaat
Hasil makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang  baik antara lain :
1.          Bagi siswa dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman serta mampu menerapkan metode membaca SQ3R dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman.
2.          Bagi guru, khususnya guru bahasa Indonesia dapat menerapkan metode membaca SQ3R sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran dalam upaya peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa.
3.          Bagi penulis dapat menambah dan memperluas wawasan tentang penerapan metode membaca SQ3R sebagai upaya peningkatan kemampuan membaca pemahaman.



















BAB  II
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Membaca
Membaca merupakan interaksi dengan bahasa yang telah diubah menjadi cetakan dan hasil interaksi dengan bahasa cetak. Kemampuan membaca berhubungan erat dengan kemampuan berbahasa lisan. Hal ini dikarenakan, membaca itu merupakan suatu proses yang aktif dan berlanjut yang dipengaruhi secara langsung oleh interaksi seseorang dengan lingkungannya.
Ada tiga kelompok yang menjelaskan tentang definisi membaca. Kelompok pertama menjelaskan bahwa membaca sebagai tafsiran terhadap pengalaman secara umum. Frank Jennings (1965) sebagai wakil kelompok ini berpandangan bahwa membaca dimulai dengan pengenalan terhadap peristiwa yang berulang-ulang datang. Membaca dimulai dengan penataan tanda-tanda yang dimiliki oleh benda tertentu.
Kelompok kedua, membaca merupakan penafsiran atau lambang-lambang grafis. Rudolf Flesch(1955) memandang bahwa membaca sebagai kegiatan memperoleh makna dari berbagai gabungan huruf. Anak yang diajari mengenal makna yang dimiliki oleh setiap huruf akan sampai pada kemampuan membaca.
Makna membaca bagi kelompok ketiga adalah gabungan defines dari  kedua kelompok tersebut. Wakil kelompok ketiga, Ernest Horn (1937) memandang membaca sebagai kegiatan yang meliputi berbagai proses pendekatan sempurna dan pelestarian makna melalui penggunaan kertas tertulis.
Miles Tinker dan ConstanceMcCullough (1962) memandang membaca sebagai kegiatan yang mengenali lambang-lambang tertulis atau lambang percetak yang berperan sebagai stimuli untuk mengingat makna yang dibangun berdasar pada pengalaman yang lalu dan penyusunan makna baru dengan jalan memanipulasi konsep-konsep yang telah dimiliki pembaca.
            Berdasarkan pengertian para ahli yang dikemukakan di atas, maka pengertian membaca adalah proses pengolahan bacaan secara kritis-kreatif yang dilakukan pembaca untuk memperoleh pemahaman menyeluruh tentang bacaan itu, yang diikuti oleh penilaian terhadap keadaan, nilai, fungsi, dan dampak bacaan itu.
Berdasarkan substansinya, pengertian membaca itu dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan yaitu :
1.      Pengertian sederhana, yaitu pengertian yang memandang membaca sebagai proses pengenalan simbol-simbol tertulis bermakna.
2.      Pengertian agak luas, yaitu pengertian yang memandang membaca sebagai proses memahami bacaan.
3.      Pengertian luas, yaitu pengertian yang memandang membaca sebagai proses mengolah bacaan, yaitu memaknai bacaan secara mendalam, meliputi proses memberikan reaksi kritis-kreatif terhadap bacaan itu.
2.2    Pengertian Metode Membaca SQ3R
Membaca SQ3R merupakan suatu metode membaca yang sangat baik untuk kepentingan membaca secara intensif dan rasional. Metode membaca studi ini dianjurkan oleh seorang guru besar psikologi dari Ohio State University, yaitu     Prof. Francis P. Robinson tahun 1941. Metode ini merupakan salah satu metode membaca yang makin lama makin dikenal orang dan banyak digunakan. Kegiatan membaca dengan menggunakan metode membaca SQ3R mencakup lima langkah sebagai berikut :
1.      Survey (penelaahan pendahuluan)
2.      Question (bertanya)
3.      Read (membaca)
4.      Recite (menguraikan kembali)
5.      Review (mengulang kembali)
Manfaat secara umum metode ini adalah membantu siswa untuk mengambil sikap bahwa buku yang akan siswa baca tersebut sesuai keperluan atau kebutuhan atau tidak. Metode ini bertujuan untuk membekali siswa dengan suatu pendekatan sistematis terhadap jenis-jenis membaca. Tujuan tersebut mencerminkan bekal untuk keperluan peningkatan cara belajar sistematis, efektif dan efisien. Metode membaca SQ3R diawali dengan membangun gambaran umum tentang bahan yang dipelajari, menumbuhkan pertanyaan dari judul/sub judul suatu bab dan dilanjutkan dengan membaca untuk mencari jawaban dari pertanyaan.
2.3    Langkah-Langkah Metode Membaca SQ3R
Menurut Robinson dalam (Mintowati, 2002: 21) teknik membaca SQ3R terdiri atas lima langkah yakni survey, question, read, recite dan review.
Kegiatan membaca SQ3R terlebih dahulu kita survey bacaan untuk mendapatkan gagasan umum apa yang akan kita baca. Kemudian kita mengajukan berbagai pertanyaan pada diri sendiri, kita berharap jawabannya terdapat dalam bacaan tersebut. Secara lengkap kelima langkah dalam SQ3R dijelaskan sebagai berikut ini :
Langkah 1 : S-Survey 
Survey atau prabaca adalah teknik untuk mengenal bahan sebelum membaca secara lengkap untuk mengenal organisasi dan ikhtisar umum. Anda bisa melihat-lihat judul, subjudul dan sebagainya.
Langkah 2 : Q-Question
Pada saat survey, anda juga bisa mengajukan pertanyaan tentang isi bacaan, misalnya dengan mengubah judul atau subjudul menjadi kalimat tanya. Anda bisa menggunakan kata siapa, apa, kapan, dimana, mengapa, bagaimana.
Langkah 3 : R-Read
Setelah melakukan survey dan mengajukan pertanyaan, barulah Anda membaca keseluruhan bahan bacaan. Jadi, membaca merupakan langkah ketiga. Baca bagian demi bagian sambil anda mencari jawaban atas pertanyaan yang telah anda lakukan pada langkah 2. Pada tahap ini, konsentrasikan diri untuk mendapatkan ide pokok dan detail penting.



Langkah 4 : R-Recite
Setiap selesai membaca suatu subjudul, berhentilah sejenak. Coba jawab pertanyaan atau sebutlah hal-hal penting bagian tersebut. Bila perlu, buatlah catatan seperlunya. Bila belum paham, ulangi membaca bagian tersebut sekali lagi.
Langkah 5 : R-Review
Setelah membaca seluruh bahan, ulangi untuk menelusuri kembali judul, subjudul dan bagian-bagian penting lainnya. Langkah ini berguna untuk membantu daya ingat, memperjelas pemahaman dan juga untuk mendapatkan hal penting yang terlewatkan.
2.4    Penerapan Metode SQ3R Dalam Pembelajaran Membaca
Pembelajaran membaca pemahaman merupakan suatu proses pembelajaran membaca yang menitikberatkan pada penguasaan teks atau pemahaman teks yang dibaca serta kemampuan siswa dalam menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Dewasa ini banyak teknik yang dilakukan untuk dapat membaca dengan baik yakni membaca dengan benar-benar memahami isi bacaan. Dari sejumlah teknik membaca yang ada, SQ3R merupakan teknik membaca pemahaman yang banyak dikenal dan lazim digunakan dalam membaca studi. Meskipun teknik SQ3R merupakan suatu teknik atau strategi membaca buku yang terutama ditujukan untuk kepentingan studi, namun juga dapat diterapkan untuk kepentingan strategi atau teknik pengajaran pembaca di sekolah, terutama siswa-siswa yang sudah tergolong pembaca tingkat lanjut. Hal ini penting dilakukan mengingat kegiatan akademik siswa dalam kaitannya pencapaian prestasi belajar akan sangat didukung oleh keterampilannya dalam membaca, khususnya membaca buku-buku acuan yang merupakan teks untuk masing-masing bidang studi (Harjasujana, 1996/1997 : 210).
Adapun proses penerapan teknik SQ3R dalam kegiatan pembelajaran membaca pemahaman adalah sebagai berikut :
1.      Persiapan perencanaan pembelajaran dengan teknik SQ3R dilakukan dengan   cara :
a.       Mempersiapkan dan memberikan motivasi kepada siswa.
b.      Apersepsi
c.       Menerapkan tujuan pembelajaran
d.      Menyusun persiapan pelaksanaan  pembelajaran.
2.      Pelaksanaan pembelajaran dengan teknik SQ3R dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a.       Persiapan teknik SQ3R dilakukan dengan langkah-langkah :
1.      Menyiapkan sebuah wacana dan paragraf yang utuh, logis dan bermakna.
2.      Membagikan lembar kerja sesuai contoh.
b.      Kegiatan inti dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Menjelaskan proses dan manfaat membaca dengan teknik SQ3R.
2.      Membaca wacana dan paragraf yang telah disiapkan.
3.      Berlatih menerapkan langkah-langkah pembelajaran SQ3R berdasarkan contoh yang ada.
c.       Tindak lanjut : setelah langkah awal dan kegiatan inti dilaksanakan, kemudian dilakukan tindak lanjut yaitu : memberikan pengayaan berupa pemberian tugas yang sama (dengan bahan yang berbeda) yaitu mengerjakan langkah-langkah SQ3R yang kemudian ditanyakan kembali pada pertemuan selanjutnya (Harjasujana, 1996/1997 : 213).

Adapun skenario proses belajar mengajar pembelajaran membaca pemahaman yakni memahami teks bacaan dengan menggunakan teknik SQ3R adalah sebagai berikut :
Langkah (1) Apersepsi
Pada awal proses pembelajaran, guru hendaknya menciptakan suatu kondisi agar anak didiknya dalam  keadaan siap belajar, karena kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah berkenaan dengan membaca pemahaman yakni memahami teks bacaan.
 Langkah (2) Melakukan Survey
Langkah ini dilakukan siswa untuk memperoleh informasi awal tentang bacaan yang dihadapinya, yakni melihat judul teks bacaan tersebut, mengetahui siapa Penulisnya, dan melihat berapa jumlah halaman teks bacaan tersebut. Hal ini digunakan untuk membantu siswa dalam memperoleh gambaran umum tentang bahan bacaan yang dihadapinya. Dengan melihat bagian-bagian tersebut siswa akan menentukan sikap untuk melakukan tindakan selanjutnya.
Langkah (3) Latihan Membuat Pertanyaan
Latihan membuat pertanyaan berdasarkan masukan dan informasi awal yang diperoleh dari hasil penjajakan pada saat melakukan survey. Pertanyaan ini dapat berfungsi sebagai pemandu dalam kegiatan membaca yang sesungguhnya.
Langkah (4) Membaca
Kegiatan membaca teks dilakukan siswa secara mandiri, setiap siswa dibagi teks bacaan dan diminta untuk membaca teks bacaan itu. Kegiatan membaca mula-mula dilakukan secara bertahap dibawa bimbingan dan instruksi dari guru. Kemudian siswa diminta untuk memeriksa daftar pertanyaan yang telah dibuat dan mencocokkan dengan isi bacaan untuk mencari jawabannya. Untuk kegiatan membaca selanjutnya, diserahkan kepada masing-masing siswa dengan batas waktu yang telah ditentukan. Setiap siswa mempunyai daftar pertanyaan khusus yang telah dibuat dalam buku catatan.
Langkah (5) Mencatat Jawaban Pertanyaan
Setelah kegiatan membaca dianggap tuntas, selanjutnya diikuti oleh penceritaan kembali hasil bacaan. Sebagai tolak ukur, siswa dapat memanfaatkan pertanyaan-pertanyaan yang dibuatnya sebagai pemandu penceritaan hasil bacaan. Pembuatan hasil bacaan merupakan suatu yang penting untuk menindaklanjuti kegiatan membaca pemahaman. Hal yang harus diingatkan kepada siswa adalah bahwa dalam penceritaan kembali hasil bacaan hendaknya menggunakan kata-kata sendiri setelah penulisan hasil bacaan sudah dilakukan, dapat menilai seberapa jauh kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan. Jika siswa sudah merasa yakin dirinya dapat  memahami teks bacaan yang dibacanya, kegiatan dapat dilanjutkan dengan pembahasan jawaban untuk deretan pertanyaan.
Langkah (6) Meninjau Ulang Kembali Isi Bacaan
Langkah ini merupakan langkah penutup pelajaran. Sebelum menutup pelajaran, guru dan siswa secara bersama memeriksa ulang bagian-bagian bacaan yang dianggap penting, mulai dari pertama sampai akhir. Hal ini dilakukan untuk menyegarkan kembali ingatan dan pemahaman terhadap hasil bacaan.
Penekanan pada teknik SQ3R ini mencakup lima hal yaitu : 1) penelaahan isi bacaan secara lengkap; 2) kemampuan memahami tema bacaan; 3) kemampuan menjawab pertanyaan sehubungan dengan isi bacaan; 4) kemampuan mengevaluasi isi bacaan; 5) kemampuan menceritakan kembali isi bacaan.
2.5    Manfaat Metode Membaca SQ3R
Membaca SQ3R memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut :
1.      Dengan mensurvei buku terlebih dahulu, kita akan mengenal organisasi tulisan dan memperoleh kesan umum dari buku. Hal itu akan mempercepat pemahaman terhadap buku tersebut.
2.      Pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun tentang apa yang kita baca akan membangkitkan keingintahuan dan membantu untuk membaca dengan tujuan mencari jawaban penting (relevan).
3.      Dapat melakukan/kegiatan membaca secara lebih cepat karena dipandu oleh langkah-langkah sebelumnya, yaitu mensurvei buku dan menyusun pertanyaan tentang bacaan.
4.      Catatan-catatan tentang buku yang dibaca dapat membantu memahami secara tepat dan membantu ingatan kita.
5.      Melalui langkah terakhir, yaitu review, kita akan memperoleh penguasaan bulat dan menyeluruh atas bahan yang kita baca.















BAB  III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dikemukakan, maka kesimpulan dalam hasil makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Membaca merupakan proses mengolah bacaan, yakni memaknai secara mendalam, meliputi proses memberikan reaksi kritis-kreatif terhadap bacaan.
2.      Metode membaca SQ3R merupakan singkatan dari lima langkah-langkah dalam mempelajari teks atau buku yang terdiri dari (1) survey (meninjau), (2) question (bertanya), (3) read (membaca), (4) recite (menuturkan), (5) review (mengulang).
3.      Manfaat metode membaca SQ3R ini membantu siswa untuk mengambil sikap bahwa buku yang akan dibaca tersebut sesuai keperluan / kebutuhan atau tidak.
3.2  Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut :
1.         Guru perlu menerapkan metode membaca SQ3R dalam pembelajaran sebagai  upaya peningkatan pemahaman membaca siswa.
2.         Perlunya menerapkan metode membaca SQ3R dalam kehidupan sehari-hari kita guna untuk meningkatkan pemahaman membaca.


DAFTAR  PUSTAKA
Chaer, A. 1994. Kebahasaan Umum. Jakarta.: Rineka Cipta
Dwija Iswara, Prana dan Ahmad Slamet. 1996/1997. Kebahasaan dan Membaca dalam Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud.

Harjusujana. 1996/1997. Membaca 2. Jakarta : Depdikbud.

Laksono, Kisyani, 2008. Membaca 2. Jakarta : Universitas Terbuka.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentuk Istilah









2 komentar:

  1. wah sangat membantu tugas saya

    share lagi ya materi tentang yg lain

    BalasHapus
  2. malam bisa minta info ga dimana ada buku SQ3R ini? terimakasih

    BalasHapus